Kamis, 13 Januari 2011

BAB X PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN

A. Pengertian Metode Pendidikan
Istilah metode sering kali disamakan dengan istilah pendekatan, dan teknik/strategi sehingga dalam penggunaannya juga sering saling bergantian yang pada intinya adalah suatu cara untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, atau cara yang tepat dan cepat untuk meraih tujuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Secara lughawi, pendekatan berarti proses, cara, perbuatan mendekati. Secara istilah pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filsafat, keyakinan, paradigma terhadap subject matter yang harus diajarkan dalam proses pendidikan dan selanjutnya melahirkan metode pendidikan.
Kata metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara. Dalam bahasa Arab, kata metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah yang diambil seorang pendidik guna membantu peserta didik merealisasikan tujuan tertentu. Dengan demikian bisa dipahami bahwa metode berarti cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
Dalam pelaksanaannya, metode dalam pendidikan diimplementasikan dalam bentuk teknik/strategi. Secara etimologi, teknik/strategi berarti cara atau kepandaian membuat atau melakukan sesuatu. Sedangkan secara terminologi, teknik/strategi dapat didefinisikan sebagai cara yang lebih khusus atau spesifik yang digunakan oleh pendidik untuk mengajar suatu kemahiran atau aspek dalam wujud aktivitas, strategi, atau taktik dan bahan atau alat yang terkait dengannya. Teknik/strategi lebih bersifat implementatif yang merupakan kegiatan spesifik yang sesungguhnya terjadi di dalam kelas.
Dengan demikian jelaslah hubungan antara pendekatan, metode, dan teknik/strategi sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, atau cara yang tepat dan cepat untuk meraih tujuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Teknik merupakan pengejawantahan metode. Sedangkan metode merupakan penjabaran dari asumsi-asumsi dasar dari pendekatan.

B. Dasar Penggunaan Pendekatan dan Metode Pendidikan
Dasar-dasar metode pendidikan yang penting untuk diperhatikan adalah dasar agamis, biologis, dan psikologis yang meliputi :
1. Tujuan pendidikan dan pembelajaran yang akan disampaikan mencangkup domain kognitif (fikir), afektif (dzikir), dan psikomotorik (amal) guna mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat.
2. Peserta didik sebagai manusia yang memiliki potensi dan sekaligus kelemahan individual dan kolektif sesuai dengan kondisi fisik, psikis, dan usianya. Kompleksitas bakat dan minat masing-masing peserta didik harus dilihat dan diperlakukan secara humanis dengan cara yang bijak.
3. Situasi dan kondisi lingkungan pembelajaran, baik dari aspek fisik-materiil, sosial, dan psikis emosional.
4. Fasilitas dan media pendidikan yang tersedia beserta kualitasnya.
5. Kompetensi guru (baik kompetensi profesional, pedagogis, sosial, maupun kepribadian).
Dengan lima pertimbangan dasar di atas maka penggunaan metode pendidikan menjadi fleksibel, relatif, dan tentatif. Fleksibel berarti bisa berubah dan berbeda antara materi yang satu dengan yang lain dan bahkan memungkinkan ada perubahan dan penyesuaian di tengah-tengah proses pembelajaran berlangsung. Relatif berarti tidak ada kemutlakan kebenaran dalam penggunaan metode karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tentatif berarti tidak ada sebuah metode yang cocok untuk semua peserta didik dalam semua situasi dan kondisi. Lima pertimbangan dasar tersebut bersifat dinamis sehingga penggunaan metode pendidikanpun harus dinamis.
Dinamika ini menuntut guru untuk kreatif dengan senantiasa melakukan pembacaan terhadap dinamika kelima faktor tersebut dan guru secara berkala juga diharapkan melakukan penelitian tindakan kelas (classroom action research).

C. Prinsip Penggunaan Pendekatan dan Metode Pendidikan
Prinsip penggunaan metode pendidikan idealnya memuat nilai spiritual, prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1. Niat dan orientasi dalam pendidikan yakni untuk mendekatkan hubungan antara manusia dengan Allah dan sesama makhluk.
2. Keterpaduan antara domain kognitif (fikir), afektif (dzikir), dan psikomotorik (amal) guna mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat.
3. Bertumpu pada kebenaran. Dalam arti bahwa materi yang disampaikan itu harus benar, disampaikan dengan cara yang benar, dan dengan dasar niat yang benar.
4. Berdasar pada nilai. Artinya pendekatan dan metode pendidikan tetap berdasarkan pada nilai etika-moral (akhlaqul karimah).
5. Sesuai dengan usia dan kemampuan akal peserta didik.
6. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik (student center), bukan sekedar untuk memenuhi keinginan guru apalagi untuk kepentingan proyek semata.
7. Memberikan kemudahan. Metode pendidikan yang digunakan oleh guru pada dasarnya adalah menggunakan sebuah cara yang memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sekaligus mengidentifikasi dirinya dengan nilai-nilai ilmu pengetahuan serta keterampilan tersebut.
8. Berkesinambungan. Setelah menggunakan metode tertentu, seorang guru perlu memperhatikan letak kekurangan dan kelemahan metode yang digunakan sebelumnya untuk memformulasi metode yang lebih baik pada pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya.
9. Fleksibel dan dinamis. Metode pendidikan harus digunakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis sebab dengan kelenturan dan kedinamisan metode tersebut, pemakaian metode tidak hanya monoton dengan satu macam metode.


D. Urgensi Metode Pendidikan
Metode pendidikan dapat menciptakan interaksi antara guru dengan murid, dan sebaliknya murid dengan guru serta murid dengan murid. Urgensi metode pendidikan antara lain :
1. Metode sebagai alat motivasi ekstrintik
Tak dapat dipungkiri dalam kegiatan pendidikan baik di rumah maupun di sekolah atau di mana saja dibutuhkan motivasi. Motivasi bisa berasal dari dalam (motivasi instrinsik) dan dari luar (motivasi ekstrinsik). Salah satu komponen pendidikan yang dapat memberikan motivasi belajar yang bersifat ekstrinsik kepada peserta didik adalah guru. Dan salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru dalam memberikan motovasi belajar kepada peserta didik adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan tidak terpaku atau terjebak hanya menggunakan satu metode saja.
Dengan keterampilan menggunakan variasi metode pembelajaran, guru akan dapat membangkitkan serta memelihara motivasi belajar yang dimiliki peserta didik. Guru dalam menggunakan metode pembelajaran harus membangkitkan semangat dan gairah belajar peserta didik. Dengan bangkitnya semangat dan gairah belajar maka akan timbul keinginan dalam diri peserta didik untuk menuntut ilmu dengan penuh ketekunan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam belajar.
2. Metode sebagai strategi pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, tidak semua peserta didik dapat menyerap dan menguasai serta mengalami perubahan tingkah laku yang sama seperti yang diharapkan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sekelompok anak mudah menerima serta menguasai dan mengalami perubahan tingkah laku seperti yang digunakan dengan metode diskusi, akan tetapi akan terjadi sebaliknya ada sekelompok anak yang sulit menguasai dan mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan dengan menggunakan metode diskusi yang diterapkan pada kelompok lain.
Karenanya diperlukan teknik/strategi yang tepat. Strategi pembelajaran merupakan tindakan nyata dari seorang guru dalam mengajar dengan menggunakan cara-cara tertentu dan menggunakan komponen-komponen pembelajaran (tujuan, bahan, metode, media, serta evaluasi) yang bertujuan agar peserta didik dapat mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. Karenanya guru harus menguasai startegi pembelajaran. Salah satu komponen dan jalan untuk dapat melaksanakan strategi pembelajaran dengan baik adalah dengan menggunakan metode-metode pendidikan yang ada. Dengan demikian metode merupakan komponen strategi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran pada diri peserta didik.
3. Metode sebagai alat mencapai tujuan
Tujuan dalam pembelajaran merupakan arah yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan berfungsi sebagai pedoman yang dapat menentukan kemana kegiatan pembelajaran akan dibawa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pada hakekatnya tujuan pembelajaran di sekolah yang dilakukan oleh guru adalah mengarahkan dan membuat perubahan tingkah laku pada diri peserta didik baik aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif).
Tujuan pembelajaran tidak akan pernah tercapai apabila salah satu komponen pendidikan tidak dilibatkan atau digunakan dalam pembelajaran. Komponen tersebut adalah metode pendidikan. Dengan adanya metode pendidikan, peserta didik dapat dihubungkan dengan bahan atau sumber belajar. Dengan perantara metode pendidikan ini peserta didik dapat menguasai materi mata pelajaran yang tercermin dalam perubahan tingkah laku baik kognitif, psikomotorik, maupun afektif.

E. Jenis Pendekatan, Metode dan Teknik/Strategi Pendidikan
Ada beberapa pendekatan dan metode pendidikan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain :
1. Pendekatan pengalaman
Pendekatan pengalaman adalah pemberian pengalaman kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam pendekatan ini peserta didik diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman baik berupa pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. Contoh metode yang digunakan antara lain metode ceramah dengan menggunakan teknik/strategi every one is a teacher dan listening teams, metode diskusi dengan menggunakan teknik/strategi active debate dan active knowledge sharing.
Berikut adalah langkah-langkah teknik/strategi pembelajaran active knowledge sharing :
a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan anda ajarkan. Pertanyaan-pertanyaan itu dapat berupa :
1) Definisi suatu istilah.
2) Pertanyaan dalam bentuk multiple choice.
3) Mengidentifikasi seseorang.
4) Menanyakan sikap atau tindakan yang mungkin dilakukan.
5) Melengkapi kalimat.
b. Minta peserta didik untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
c. Minta semua peserta didik untuk berkeliling mencari teman yang dapat membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui atau diragukan jawabannya. Tekankan pada mereka untuk saling membantu.
d. Minta peserta didik untuk kembali ke tempat duduk mereka kemudian periksalah jawaban mereka. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh peserta didik. Gunakan jawaban-jawaban yang muncul sebagai jembatan untuk mengenalkan topik yang penting di atas.
2. Pendekatan pembiasaan
Pembiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja kadangkala tanpa dipikirkan. Pendekatan pembiasaan dalam pendidikan berarti memberikan kesempatan kepada peserta didik terbiasa untuk melakukan sesuatu baik secara individual ataupun secara kelompok.
Contoh metode yang digunakan antara lain metode latihan (drill) dengan menggunakan teknik/strategi reading guide dan questions student have, metode resitasi (penugasan) dengan menggunakan teknik/strategi true or false dan card sort.
Berikut adalah langkah-langkah teknik/strategi pembelajaran card sort :
a. Setiap peserta didik dibagi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercangkup dalam satu atau lebih kategori. Berikut beberapa contoh :
1) Nouns, verbs, adverbs, dan preposition.
2) Sinonim dan antonim.
3) Hewan-hewan herbivora.
b. Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama.
c. Peserta didik dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di dalam kelas.
d. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting terkait materi pembelajaran.
3. Pendekatan emosional
Pendekatan emosional ialah usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam meyakini ajaran Islam serta dapat merasakan mana yang baik dan mana yang buruk. Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada di dalam diri seseorang. Emosi berhubungan dengan masalah perasaan. Seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu baik perasaan jasmaniah maupun perasaan rohaniah. Di dalam perasaan rohaniah tercangkkup perasaan intelektual, perasaan etis-estetis, perasaan sosial, dan perasaan harga diri.
Emosi berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang. Untuk itu, pendekatan emosional perlu dijadikan salah satu pendekatan. Metode yang digunakan seperti metode bercerita dengan menggunakan teknik/strategi assessment search.
Berikut adalah langkah-langkah teknik/strategi pembelajaran assessment search :
a) Buatlah beberapa pertanyaan tentang suatu situasi atau kondisi yang akan ditampilkan atau diceritakan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
b) Bagilah peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil.
c) Tampilkan atau ceritakan suatu situasi dan kondisi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
d) Mintalah masing-masing kelompok untuk membuat cerita pendek dengan menggunakan hasil jawabannya.
e) Minta masing-masing kelompok untuk menceritakan hasilnya.
4. Pendekatan rasional
Pendekatan rasional adalah suatu pendekatan menggunakan rasio (akal) dalam memahami dan menerima materi pelajaran. Metode yang digunakan seperti diskusi dengan menggunakan teknik active debate.
Berikut adalah langkah-langkah teknik/strategi pembelajaran active debate :
a. Kembangkan sebuah pertanyaan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Contohnya “Tidak menjadi masalah jika Indonesia menjadi negara Islam”.
b. Bagi kelas ke dalam dua tim. Mintalah satu kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra”.
c. Bagi kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra” menjadi beberapa kelompok sehingga terbentuklah sub kelompok. Kemudian minta masing-masing sub kelompok tersebut mengembangkan argumennya.
d. Minta masing-masing sub kelompok mempresentasikan hasil pengembangan argumennya.
e. Beri kesempatan kepada kelompok yang mempunyai argumen berlawanan untuk menanggapinya.
f. Lakukan hal tersebut sampai semua sub kelompok menyampaikan argumennya.
g. Pada saat yang tepat akhiri depat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang kemudian diskusikan apa yang telah peserta didik pelajari dari pengalaman debat tersebut.
h. Minta peserta didik untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka.
5. Pendekatan fungsional
Pendekatan fungsional adalah pendekatan yang menekankan pada kemanfaatan materi yang sedang diajarkan kepada peserta didik. Metode yang digunakan seperti demonstrasi dan eksperimen dengan menggunakan teknik/strategi silent demonstration dan modeling the way.
Berikut adalah langkah-langkah teknik/strategi pembelajaran silent demonstration :
a. Tentukan prosedur atau langkah-langkah yang akan diajarkan kepada peserta didik. Prosedur-prosedur dapat berhubungan dengan hal-hal berikut :
b. Minta peserta didik untuk memperhatikan anda dalam mengerjakan prosedur. Lakukan dengan penjelasan atau komentar yang seminim mungkin. Tugas guru di sini adalah memberikan gambaran visual tentang prosedur sesuatu. Jangan terlalu berharap peserta didik akan banyak mengingat apa yang akan dikerjakan. Dalam kesempatan ini, anda hanya dituntut untuk membangun kesiapan belajar peserta didik.
c. Bentuk peserta didik menjadi pasangan-pasangan. Demonstrasikan lagi bagian pertama dari prosedur, usahakan tidak terlalu banyak memberikan penjelasan. Minta masing-masing pasangan untuk mendiskusikan apa yang mereka saksikan dari demonstrasi sang guru.
d. Minta beberapa orang untuk menjelaskan apa yang anda lakukan. Jika peserta didik masiih kesulitan, ulangi lagi demonstrasi anda.
e. Beri kesempatan masing-masing pasangan untuk mempraktekkan prosedur. Jika sukses, lanjutkan dengan demonstrasi bisu untuk bagian selanjutnya.
f. Akhiri dengan memberi tantangan kepada peserta didik untuk melakukan prosedur dari awal sampai akhir.



6. Pendekatan keteladanan
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan seorang tokoh. Contoh metode yang digunakan seperti sosio drama dengan menggunakan teknik role play.
Berikut adalah langkah-langkah teknik/strategi pembelajaran role play :
a. Ambilah peran (role taking) yang menekankan pada ekspektasi-ekspektasi sosial terhadap pemegang peran. Contoh : berdasarkan pada hubungan keluarga (apa yang harus dikerjakan oleh ibu) dan berdasarkan tugas jabatan (bagaimana seorang polisi harus bertindak).
b. Mintalah seorang peserta didik untuk memainkan peran yang ditentukan (misal berperan sebagai polisi) dan minta juga peserta didik yang lain untuk berperan sebagai orang yang berkaitan dengan peran polisi (misal pengendara motor).
c. Minta peserta didik untuk membuat skenario drama yang berhubungan dengan peran sosial yang telah ditentukan.
d. Tampilkan skenario melalui performance drama.
e. Beri kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi peran yang telah dimainkan.
f. Guru mengaitkan hasil tanggapan peserta didik dengan materi pembelajaran.

1 komentar: