Rabu, 27 Januari 2010

Review Perkuliahan Studi Qur'an Buat Teman-teman

Tugas : Review Perkuliahan
Mata Kuliah : Studi al-Qur’an : Teori dan Metodelogi
Program Studi : Pendidikan Islam
Konsentrasi : Manajemen Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan Islam
Semester : 1 (satu)
Dosen : Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini didesain untuk mengacu pada sasaran akhir dari perkuliahan ini, yaitu meliputi empat hal : 1) menyegarkan kembali pengetahuan tentang al-Qur’an dan ilmu-ilmunya, 2) mengarahkan untuk memahami al-Qur’an sebagai sumber utama pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban Islam, 3) mengkaji bagaimana mufassir memahami dan memproduksi tafsir, dan 4) belajar dari mufassir, baik klasik maupun modern, melakukan penafsiran al-Qur’an dengan tema-tema tertentu, sesuai dengan minat dan isu kontemporer yang berkembang.
Langkah-langkah yang akan ditempuh antara lain :
a. Refreshing tentang ilmu al-Qur’an dan atau tafsir. Dalam hal ini, ada kemungkinan akan terjadi pengulangan dengan materi yang telah diberikan di S1. Untuk itu perlu pendalaman dan penjelajahan terhadap kajian al-Qur’an, termasuk Ulumul Qur’an agar tidak menjenuhkan.
b. Penjelajahan terhadap beberapa kitab tafsir dan studi kritis terhadap karya mufassirin atau ahli Ulumul Qur’an, baik klasik maupun modern.
c. Memberikan respon terhadap tema atau isu kontemporer.
Untuk melakukan langkah a, peserta mengulas kembali tema-tema dalam Ulumul Qur’an, tentu dalam kerangka kritis seperti Asbabun Nuzul dan sejarah sosial masyarakat Arab, Makki-Madani : perubahan dan pergeseran orientasi al-Qur’an, Qiro’ah dan pengaruhya terhadap istimbath hukum, Atasrul Lughah fi Ikhtilafi Mujtahidun, Rasmul Qur’an, Qosos : antara fakta dan metode, dan lain-lain. Termasuk dalam langkah a adalah bagaimana para pemikir kontemporer memikirkannya. Dengan cara seperti ini diharapkan dapat menemukan konsep-konsep dasar yang dikembangkan dalam studi al-Qur’an, antara lain : dekonstruksi dan rekonstruksi, pluralitas ma’na, konsep tekstualitas ma’na, konsep tekstualitas al-Qur’an, differensiasi antara ma’na dan maghza, tanda, penanda dan petanda, ideal-moral dan legal formal, dialektika teks dan konteks, tsabat al-nash-sh wa taghayyurul muhtawa, dan lain-lain.
Masih dalam ruang lingkup langkah a adalah mengkaji lebih jauh beberapa pendekatan dalam kajian al-Qur’an seperti tafsir pendekatan sastra, double movement dan tematik, pendekatan antropologis dan historis, tafsir realis dan metode tematik, tekstualitas al-Qur’an, ma’na dan maghza, hermeneutika pembebasan, teori hudud, ta’wil dan ijtihad, dekonstruksi, tafkik, dekonstruksi dan teori naskh, analisis gender, sosio-teologis dan gender, tematik, dan ushul fiqh.
Sementara untuk langkah b dilalui ketika peserta melakakun langkah c. Dengan demikian, paper bukan saja hasil ijtihad sendiri tapi juga hasil diskusi dengan para mufassir tersebut. Dengan cara ini diharapkan ada pertautan dan jaringan yang tak terputus antara pemikiran baru dengan pemikiran lama.
Adapun isu-isu yang direspon antara lain demokrasi, HAM, civil society, negara dan khilafah, pluralisme, sains dan teknologi, gender, toleransi agama, dan perkawinan beda agama. Sedang tokoh-tokoh mufassir dan Ulumul Qur’an kontemporer antara lain Amin Khuli, Aisyah bintu al-Sya’ni, Fazlur Rahman, Muhammad Arkoun, Farid Esack, Hasan Hanafi, Nashr Hamid Abu Zayd, Muhammad Syahrur, Ali Harb, Mahmud Muhammad Thaha, Abdullah al-Na’im, Amina Wadud, Asma Barlas, Nasaruddin Umar, Riffat Hassan, Asghar Ali Engineer, Muhammad al-Ghazali, Wahbah Zuhaili, Yusuf al-Qaradlawi, Ibnu ’Asyur, Muhammad Husain Thabathaba’i, Murtadla Muthahari, Nurcholish Madjid, M. Quraish Shihab, Siti Musdah Mulia, Dawam Raharjo, Abdullah Yusuf Ali, Maurice Bucaile, Toshihiko Izutsu, dan Mahmoud Ayoub.
2. Kompetensi
Peserta program studi mamiliki pengetahuan dan wawasan keilmuan tentang al-Qur’an, baik secara teoritik maupum metodelogis yang di dalamnya meliputi asumsi-asumsi dasar, latar belakang, metodelogi, konsep-konsep dasar, sumber-sumber penafsiran, karakteristik, dan tokoh-tokohnya. Di samping itu mahasiswa diharapkan memiliki sikap terbuka, kritis, dan responsif terhadap perkembangan pemikiran tafsir al-Qur’an, kemudian mampu mengaktualisasikan dalam merespon problem-problem kontemporer.
3. Strategi Pembelajaran
Perkuliahan diarahkan pada kerja mandiri (independent study) dan menekankan pada reading ability. Jadi jangan berharap peserta akan menjadi pendengar setia di bangku kuliah dengan ceramah satu arah, kemudian siap ujian. Untuk itu tugas terjun research perpustakaan, menulis paper, dan presentasi menjadi ciri utamanya. Dengan ini diharapkan muncul dan berkembang skill yang baik.
4. Evaluasi
Evaluasi terdiri dari tiga komponen; a) diskusi kelas (30%), b) paper dan presentasi (40%), dan c) final exam (bisa perbaikan paper atau take home exam yang baru, 30%).
5. Daftar Pustaka
Daftar pustaka dalam perkuliahan ini terdiri dari referensi yang wajib dipakai dan juga referensi pendukung.

B. Jalannya Perkuliahan
Perkuliahan pada mata kuliah ini menggunakan sistem team teaching, ada dua dosen yang mengampu perkuliahan tersebut namun pada akhirnya dosen yang mengampu hanya satu orang, yaitu Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag.
Dalam proses pembelajaran, dosen memberikan tugas berupa pembuatan makalah secara kelompok kemudian masing-masing kelompok mempresentasikannya. Setelah makalah dipresentasikan dan didiskusikan dengan peserta dan juga masukan dari dosen, mahasiswa merevisi makalah yang telah dibuat.
Setelah mahasiswa menyelesaikan revisi makalahnya kemudian dosen memberikan tugas berupa book review di mana tugas kali ini merupakan tugas individu. Mahasiswa mereview buku yang ditulis berangkat dari hasil penelitian dalam bentuk disertasi yang berhubungan dengan kajian keilmuan studi al-Qur’an dan tafsir al-Qur’an, setelah itu mahasiswa mempresentasikannya dan terjadilah diskusi antara presenter dengan peserta dan dosen pengampu. Di akhir perkuliahan, sebagai bentuk evaluasi kemudian dosen menugaskah kepada mahasiswa untuk membuat review terhadap jalannya perkuliahan sebagai ganti Ujian Akhir Semester 1.

C. Manfaat Perkuliahan
Bagi penulis ada beberapa manfaat yang telah penulis peroleh dari jalannya perkuliahan ini, antara lain:
1. Mereview kembali tentang pengetahuan Ulumul al-Qur’an yang telah diperoleh oleh penulis pada saat studi di program S1.
2. Menciptakan mainset baru dalam benak penulis tentang kedudukan dan fungsi al-Qur’an.
3. Memantapkan keyakinan penulis bahwa al-Qur’an merupakan kitab yang harus selalu diinterpretasikan berdasarkan konteks kekinian oleh semua orang walaupun sebatas tafsir tematik (maudhi’i) dan kemudian hasilnya diamalkan sehingga al-Qur’an benar-benar bisa menjadi pedoman hidup penulis dan al-Qur’an pun benar-benar menjadi kitab yang shahih li kulli makan wa zaman.
4. Mengetahui metodelogi tafsir yang digunakan oleh para mufassir dalam menginterpretasikan al-Qur’an sehingga penulis mampu memberikan respon dan kritis terhadap perkembangan pemikiran tafsir al-Qur’an..
5. Mampu menafsirkan al-Qur’an dengan tema-tema tertentu sehingga penulis mampu merespon problem-problem kontemporer.
6. Menambah wawasan penulis tentang al-Qur’an yang multi tafsir sehingga penulis memiliki sikap terbuka dan toleran.

D. Kritik dan Saran
1. Materi Perkuliahan
Materi dalam perkuliahan ini menurut penulis sudah comprehensif namun pada saat dosen memberikan perkuliahan tentang studi tafsir al-Qur’an, dosen cenderung membahas dan mengkritisi materi pada review buku dan hanya sedikit menyinggung tentang metodelogi penafsiran dalam buku yang direview mahasiswa tersebut. Menurut hemat penulis nampaknya hal ini dikarenakan pada saat mereview buku mahasiswa lebih banyak mereview isi bukunya tidak mereview metodelogi penafsiran dalam buku tersebut.
Melihat hal di atas, maka menurut penulis dosen harus memberikan penekanan terhadap mahasiswa agar review buku yang dibuat lebih menitik beratkan pada metodelogi penafsirannya kemudian barulah isinya agar mahasiswa lebih banyak mengetahui tentang materi studi tafsir al-Qur’an.
2. Metodelogi Pembelajaran
Dalam menyampaikan materi, dosen lebih banyak menggunakan metode diskusi dan ceramah interaktif. Untuk membangun mainset pada mahasiswa tentang materi perkuliahan yang sedang diikuti, dosen menggunakan metode asking question. Metode-metode yang digunakan oleh dosen tersebut menurut saya sudah bagus karena mampu membuat mahasiswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran, namun pada saat memberikan materi dengan berbagai metodenya dosen nampaknya lupa jika dosen harus senantiasa memotivasi dan mensupport mahasiswanya.
Menurut penulis motivasi dan support dari dosen sangat diperlukan oleh mahasiswa sehingga saya berharap dosen juga mampu memberikan materi dengan metode yang bisa membuat mahasiswa termotivasi untuk belajar lebih lanjut.
3. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi yang terdiri dari tiga komponen seperti yang telah penulis paparkan pada pendahuluan menurut penulis sudah tepat. Namun ada satu hal yang diabaikan oleh dosen, yaitu dosen tidak meminta mahasiswa untuk merevisi hasil review bukunya.
Sepintas bagi mahasiswa hal di atas bukanlah masalah karena itu meringankan beban pikiran mahasiswa namun akan lebih bagus lagi jika dosen tetap menugaskan kepada reviewer untuk merevisi hasil revisinya agar mahasiswa tahu kekurang tepatan pada hasil reviewnya. Menurut penulis, revisi dari suatu tugas merupakan an evaluation tool yang efektif bagi mahasiswa untuk memperbaiki dirinya.

E. Penutup
Manfaat yang bisa penulis dapatkan dari perkuliahan ini bisa penulis rasakan dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari penulis. Penulis berharap agar ilmu yang telah diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah studi al-Qur’an bernilai amal yang barokah, yang kemanfaatannya bisa dirasakan oleh semua pihak.
Demikian review perkuliahan ini penulis susun dengan harapan mampu meningkatkan mutu perkuliahan studi al-Qur’an.

2 komentar:

  1. apakah di perkuliahan ini bisa menerima beasisiwa bagi anak yang kurang mampu?dan apakah bisa menghafal al-qur'an?

    BalasHapus
  2. http://demikesejahteraannewbie.blogspot.com

    BalasHapus